Menyemai Cahaya Al-Qur’an di Hati Generasi
Di sebuah sudut sederhana, setiap pagi terdengar lantunan ayat suci dari bibir anak-anak yang penuh semangat. Mereka duduk berbaris, memegang mushaf dengan penuh hormat. Mata mereka berbinar, meski sebagian datang dari keluarga yang serba terbatas.
Inilah keseharian di Ponpes Takrimulquran, sebuah rumah ilmu yang berusaha menjaga warisan terindah umat Islam: Al-Qur’an.
Bagi para santri, menghafal Al-Qur’an bukan sekadar rutinitas. Itu adalah jalan hidup, cita-cita, dan doa yang mereka panjatkan setiap malam.
Namun, di balik semangat itu, ada cerita yang jarang terlihat:
Ada santri yang datang dengan membawa tekad besar, meski orang tuanya hanya mampu membekali ala kadarnya.
Ada yang memilih berhemat demi bisa bertahan di asrama.
Ada pula yang diam-diam menahan rindu pada keluarga, demi menjaga hafalan yang mereka cintai.
Mereka adalah anak-anak pilihan yang Allah titipkan amanah besar, menjaga kalam-Nya.
Setiap huruf yang mereka baca adalah doa.
Setiap ayat yang mereka hafal adalah cahaya.
Dan setiap langkah mereka menuju penghafalan adalah langkah menuju kejayaan Islam di masa depan.
Sebuah Tangan yang Menguatkan
Ponpes Takrimulquran berusaha sekuat tenaga memberikan yang terbaik. Namun, tentu tidak semua bisa ditanggung sendiri. Ada kebutuhan makan, kitab, asrama, dan fasilitas lain yang menjadi penopang perjuangan mereka.
Di sinilah hadirnya orang-orang baik yang Allah gerakkan hatinya menjadi bagian dari perjalanan mulia ini.
Sebuah uluran tangan, sekecil apa pun itu, mampu menjadi nafas baru bagi para penjaga Al-Qur’an.
Mari Menjadi Bagian dari Cerita Mereka
Bayangkan, setiap ayat yang mereka lantunkan kelak menjadi cahaya yang mengalir kepada siapa saja yang pernah membantu mereka menapaki jalan ini.
Karena sejatinya, ketika kita menolong mereka, kita sedang menolong diri kita sendiri di hadapan Allah.
👉 Mari bersama-sama tumbuhkan harapan ini.
👉 Mari jadikan lantunan Qur’an mereka sebagai pahala yang terus mengalir untuk kita.
You cannot copy content of this page