ibu Segala sesuatu itu ada dan akan terjadi sesuai dengan ketentuan qadha dan qadar-nya. Ini merupakan keyakinan orang-orang beriman dan para pengikut setia Rasulullah Shallallaahu’alaihi Wa Sallam,Yakni keyakinan bahwa segala sesuatu di dunia ini tidak akan pernah ada dan terjadi tanpa sepengetahuan,izin, dan ketentuan Allah. Maha suci Allah yang telah berfirman, “Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis di dalam kitab (Lauh Mahfudz) sebelum Kami menciptakannya.Sesungguhnya, yang demikian itu adalah mudah bagi Allah”. (QS. Al-Hadid: 22)

Dalam sebuah hadits Nabi pun pernah bersabda,”Sungguh unik perkara orang mukmin itu.Semua perkaranya adalah baik.Jika mendapat kebaikan ia bersyukur, maka itu menjadi sebuah kebaikan baginya. Dan jika ditimpa musibah ia bersabar,maka itu juga menjadi sebuah kebaikan baginya.Dan ini hanya akan terjadi pada orang mukmin”

Rasulullah juga bersabda:”Jika engkau memohon, maka memohonlah kepada Allah,dan jika engkau minta pertolongan mintalah kepada Allah”.

Dalam sebuah hadits shahih yang lain Nabi pernah bersabda, “Ketahuilah bahwa apa yang menimpamu tidak akan luput darimu, dan apa yang tidak akan menimpamu tidak akan pernah menimpamu.”

Pernah sebuah pertanyaan tentang kemaksiatan dilontarkan kepada Syaikhul Islam Rahimahullah , “Apakah maksiat itu baik bagi seorang hamba?” Dia menjawab,”Ya! Namun dengan syarat dia harus menyesali,bertaubat,beristighfar,dan merasa sangat bersalah.” Allah berfirman,”Boleh jadi kamu membenci sesuatu,padahal ia amat baik bagimu,dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu,padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui”. (QS. Baqarah: 216)

Dua bait syair berbunyi.”Ini adalah takdir maka celalah aku atau tinggalkan semua takdir akan berjalan walau terhadap lubang jarum. (Red: Abu Husein At-Thullaibi)

error: Content is protected !!