Perjalanan pekan ketiga November 2025 membawa kami kembali menyusuri kampung-kampung di pelosok Bogor, tempat para santri berjuang menghafal dan mempelajari Al-Qur’an dalam kesederhanaan. Setiap langkah seakan mengingatkan bahwa kebaikan sekecil apa pun dapat menjadi cahaya besar bagi mereka yang sedang meniti jalan ilmu.
Perhentian pertama kami adalah Pondok Pesantren Nurul Ihsan di Kampung Cilengkong Stamplas. Di bawah rimbun pepohonan Pamijahan, kami disambut 52 santri dengan senyum hangat dan mata berbinar. Pada kesempatan ini, mereka menerima 16 kg beras serta 10 mushaf Al-Qur’an, hadiah kecil untuk menemani hari-hari mereka dalam menuntut ilmu.
Perjalanan dilanjutkan menuju Ponpes Tahfidz Yajamai di Kampung Cicadas, Ciampea. Meski jumlah mereka tidak banyak hanya 17 santri, namun semangat mereka menghafal Al-Qur’an luar biasa kuat. Kami menyerahkan 20 kantong beras, insyaAllah dapat menjadi penguat tenaga bagi para penjaga kalamullah di sana.
Dari Ciampea, roda kendaraan berputar hingga tiba di Ponpes Darut Tawabin, Kampung Cidonggom, Jasinga. Pondok kecil dengan 35 santri ini selalu hangat dengan suara tilawah. Di sini, kami menyalurkan 16 kantong beras dan 10 mushaf, berharap mushaf-mushaf itu menjadi saksi setiap ayat yang tertanam di hati mereka.
Perjalanan hari itu ditutup di Ponpes Miftahul Falah, Kampung Koleang, Jasinga. Pondok dengan 55 santri ini penuh dengan aktivitas belajar sejak pagi sampai malam. Kami menyerahkan 16 kantong beras dan 10 mushaf, amanah dari para donatur yang ingin ikut membersamai langkah para santri.
Pekan ini, kebaikan kembali mengalir kepada para penuntut ilmu. Semoga setiap butir beras dan setiap halaman mushaf yang mereka baca menjadi amal jariyah bagi semua yang terlibat dalam perjalanan kebaikan ini. Terima kasih kepada para donatur yang selalu istiqamah mendukung, semoga Allah membalas dengan keberkahan tanpa batas.









