Merawat Harapan di Tengah Kesederhanaan, Bantuan untuk Ponpes Sunanul Huda Al-Mukri

Sunanul Huda Al-Mukri

Pada tanggal 23 Juni 2025, langkah kaki kami kembali tertuju ke sebuah pelita kecil di pelosok pendidikan Islam Pondok Pesantren Sunanul Huda Al-Mukri. Di bawah asuhan Ibu Hajah Anita Sari, S.Pd.I, pondok ini menjadi rumah belajar bagi 50 santri yang dengan tekun menggali ilmu dari kitab-kitab klasik seperti Safinatunnajah, Tijan Addarari, Al-Qur’an Al-Hadits, dan Al-Ajurumiyyah.

Sebagian besar dari para santri ini berasal dari latar belakang yang serba terbatas. Namun, semangat mereka dalam menuntut ilmu tak pernah surut. Di sinilah Yataqu hadir, bukan sekadar membawa bantuan berupa 25 paket beras, tetapi juga membawa semangat dan kepedulian untuk terus membersamai perjuangan mereka.

Setelah hampir setahun menjalin hubungan dan melakukan beberapa kunjungan, Ibu Hajah Anita menyampaikan betapa besarnya manfaat dari bantuan ini. “Sangat terbantu sekali karena kebanyakan santri yang kurang mampu. Semoga bisa istiqomah,” tuturnya dengan mata berkaca-kaca. Ungkapan sederhana itu menjadi bukti bahwa kebaikan sekecil apapun, jika datang dari hati, akan sampai ke hati pula.

Harapan ke depan pun tak kalah mulia. Beliau bercita-cita mengembangkan pondok dengan membangun masjid, serta mencetak generasi Islami yang mampu membaca Al-Qur’an dan kitab kuning dengan baik. Sebuah harapan besar dari tempat yang sederhana, namun penuh semangat juang.

Yataqu percaya bahwa kebaikan harus terus dirawat. Dan selama masih ada santri yang menghafal ayat suci dalam keterbatasan, selama masih ada guru yang mengajar tanpa pamrih, maka selama itu pula kami akan terus melangkah—menjadi bagian dari perjalanan mereka yang penuh berkah.

You cannot copy content of this page