Siapa yang tak kenal dengan kata Ambon, setiap disebutkan nama tersebut, yang terbayang adalah laki-laki yang bertubuh tegap, keras dan bertampang “seram”. Mungkin ada benarnya, tapi ternyata banyak yang tidak tahu dan tidak tertanam dalam pikiran kita, bahwa dibalik karakter wajah tersebut juga mereka memiliki karakter sifat yang “berlawanan” darinya, yaitu mereka sangat Sopan Santun dan Saling Menghormati.

  

 

Itu dibuktikan ketika kami melakukan distribusi al-Qur’an ke Desa Wamana Baru yang merupakan pusat desa para Mualaf di Ambon, sangat terlihat bagaimana sopan dan hangat nya mereka yang muslim dan non muslim pada kami, walau kami bukan berasal dari desa tersebut. Lebih hebat lagi tentu keadaan di desa itu sendiri, dan ini menjadi fenomen yang unik dimana rumah penduduk yang berbeda agama tidak saling terpisah, namun justru saling berselang-seling dan bercampur baur, bahkan dalam satu rumah banyak yang anggota keluarganya berbeda agama, tetapi mereka hidup akur dan saling menghormati satu sama lainnya.

Tentu fenomena ini patut kita syukuri, dan terlebih yang patut kita syukuri adalah keberadaan para Mualaf itu sendiri. Seperti di desa Wamana Baru yang tadi telah kita sebut, ternyata beberapa tahun lalu kaum muslimin di sana masih minoritas, tetapi saat ini berkat perjuangan para da’i di sana, Alhamdulillah…, Cahaya Islam tersebar sehingga merubah keadaan kaum muslimin menjadi mayoritas tanpa sedikitpun menimbulkan konflik diantara masyarakat sana.

Perjuangan Muallaf dan Yatim Ambon

Alhamdulillah. Kita sangat patut bersyukur atas berita ini, namun tentu saja, perjuangan ini belum selesai. Mereka yang telah bersyahadat, yang telah menjadi bagian dari persaudaraan kaum muslimin itu ternyata masih sangat membutuhkan bantuan kita. Terutama para yatim yang mereka sudah tidak lagi memiliki orangtua, dan kebanyakan mereka juga sedang berjuang di pesantren-pesantren tahfidz yang dibangun oleh para da’i di sana.

Dari sekitar 3000 an muallaf di sana, yang tersebar di beberapa desa, mayoritasnya masih hidup dalam kondisi memprihatinkan. Sebagai contoh di Desa Wamana Baru sendiri. Hidup di desa wamana baru sangat menyenangkan sebab orangnya sopan-sopan dan baik hati, akan tetapi akses mobil dan motor sangat sulit masuk karena di depan desa ini terbetang luas sungai yang begitu indah, namun belum ada jembatan penghubungnya.

Tak cukup sampai di situ, jaringan seluler pun tidak ada di desa ini. Jika berada di sana, kita akan mendapatkan jaringan apabila menyeberangi sungai. Karena itu, jaringan itu dinamai orang desa setempat dengan nama jaringan JGSM (JARINGAN GESER SADIKI MATI). Merekapun baru menikmati cahaya lampu di malam hari baru beberapa bulan yang lalu, sebelumnya mereka hidup dengan lampu pelita dan obor. Jalan di desa ini tidak seperti jalan di kota pada umumnya beraspal dan bagus, akan tetapi jalan di desa ini banyak batu, becek, banyak lubang sehingga para da’ai kita pun perlu kesabaran yang tinggi untuk berdakwah di desa ini.

Itu soal infrastruktur, belum lagi soal perekonomian. Ini yang lebih membuat kita sedih dengan keadaaan saudara kita di sana. Rata-rata para mualaf ini 100% hidupnya berada di bawa garis kemiskinan. Rumah mereka temboknya terbuat dari kayu dan atapnya terbuat dari daun SAGU kalaupun ada yang terbuat dari daun seng itupun sudah berkarat, sebenarnya ada beberapa rumah yang suda tidak layak tinggal tapi mereka tidak punya pilihan. Hamapir seluruh orang di desa wamana baru kerjanya adalah tani karena mereka hidup di hutan jauh dari laut. Mereka punya penghasilan, tetapi penghasilan itu hanya mampu bertahan dalam satu malam atau satu hari sehingga keesokan harinya mereka harus bekerja untuk malam berikutnya. Itu artinya kerja mereka tidak mampu memperkaya diri mereka, tapi hanya cukup untuk makan sehari. Yang lebih mirisnya persoalan di atas menjadi turun temurun sejak dulu, sehingga mereka tidak perna berangan-angan menjadi orang kaya apalagi sampai jadi kaya dalam kenyataan. Bisa kita bayangkan, berangan-angan menjadi orang kaya saja tidak sanggup, apalagi kaya dalam kenyataan.

 

Al-Qur’an, Sembako, Sarung dan Mukena Untuk Muallaf dan Yatim Ambon di Bulan Ramadhan

Begitulah kondisi salah satu desa pusat Muallaf ambon di desa Wamana Baru yang lebih dekat ke kota, bagaimana dengan kondisi Muallaf dan yatim lainnya yang jauh di pelosok sana, tentu lebih memprihatinkan lagi, seperti yang dituturkan oleh para da’i di sana yang kami temui, mereka yang sudah berpuluh tahun di sana mengisahkan bagaimana sulitnya medan dan kondisi kaum muslimin di sana yang cukup mengkhawatirkan.

https://www.youtube.com/watch?v=hD56F2VfvFA&feature=youtu.be

Dan sementara itu, kita tahu, bahwa Ramadhan hampir segera tiba. Mungkin saudara kita para Muallaf dan Yatim Ambon itu masih mampu bersabar dengan kondisi ekonomi ataupun fasilitas umum yang ada, tetapi untuk masalah ibadah, mereka sangat sedih jika sampai Ramadhan ini tidak dapat menjalankan ibadah secara sempurna sebagaimana yang diungkapkan oleh beberapa Muallaf yang kami temui di sana. Sungguh, meski mereka adalah para Muallaf, namun semangat mereka untuk mempelajari Islam dan beribadah tidak perlu diragukan lagi.

Dari sinilah kami, Yayasan Takrimul Qur’an hendak mengajak kaum muslimin untuk membantu saudara kita para Muallaf Ambon agar dapat menikmati ibadah sebagaimana halnya kita menikmati ibadah di bulan Ramadhan. Bukankah sesama muslim itu saudara? Apalah artinya persaudaraan, jika saudara kita membutuhkan, namun kita tak mau membantunya.

Dalam hal ini, para muallaf sedang membutuhkan Mushaf al-Qur’an, Sembako untuk sahur dan berbuka, juga Sarung dan Mukena. Bagi Anda yang ingin ikut serta membantu para Muallaf untuk terus dapat mempelajari Islam dan beribadah dengan khusyu’, terutama di bulan Ramadhan ini, silahkan bisa mendonasikan harta terbaik Anda di jalan Alloh ta’ala.

Untuk memudahkan berdonasi, kami membagi menjadi beberapa pilihan donasi:

Paket 1 Rp. 75.000,- Untuk 1 Mushaf al-Qur’an (Berlaku kelipatannya)

Paket 2 Rp. 500.000,- Untuk 1 Mushaf al-Qur’an, Paket Sembako, Sarung & Mukena

Paket 3 Rp. 2.500.000,- Untuk 5 Mushaf al-Qur’an, 5 Paket Sembako, 5 Sarung & 5 Mukena

Salurkan Donasi Anda melalui:
Bank Syari’ah Mandiri (kode bank 451)
No. Rek. 7063-2070-76
Bank Mu’amalat (kode bank 147)
No. Rek. 121-007-6466
BRI Syariah (kode bank 422)
No. Rek. 2102-2070-76
BNI Syariah (kode bank 009)
No. Rek. 034-679-4567
Semua atas nama Yayasan Takrimul Qur’an.

Konfirmasi Via SMS/WA
Ketik:
SaveMuallafAmbon#Nama Anda#PaketDonasi#Rek. Tujuan
Kirim ke:
0822 1118 1448 (SMS/WA)
Mohon Cantumkan Kode Rp. 3 untuk Identifikasi Program
Contoh: SaveMuallafAmbon#Hamba Alloh#Paket3-#BSM
Contoh: SaveMuallafAmbon#Muslim#900.003-#BSM

Atau cukup dengan mengirimkan bukti foto transfer melalui WA.

Semoga Allah ta’ala meridhai serta memudahkan tiap langkah kebaikan yang kita usahakan, serta memberikan ganti yang lebih baik lagi, berupa rizki yang berkah, pahala melimpah, serta surga nan penuh kenikmatan abadi. Aamiin.

 

You cannot copy content of this page