ABU BAKAR AL-KHATIB AL-BAGHDADI

al-khatib al-baghdadi - www.takrimulquran.org

AL-KHATIB AL-BAGHDADI

  • Nama, kelahiran dan perkembangan hidupnya

Namanya adalah Ahmad bin Ali bin Tsabit bin Ahmad bin Muhdi yang masyhur dengan nama al-Khatib al-Baghdadi. Beliau lahir pada hari Kamis, 25 Jumadil Akhir 392 Hijriyah dari ayah yang bernama Abu Hasan Khatib yang merupakan penduduk Darzijan (sebuah desa di negeri Irak). Ayahnya sangat mendorong anaknya untuk belajar ilmu hadits dan fikih, oleh karena itu di usianya yang masih muda, al-Khatib al-Baghdadi sudah pergi ke beberapa tempat untuk menuntut ilmu.

  • Sanjungan para ulama terhadap al-Khatib al-Baghdadi

Ibnu Makula mengatakan, “Abu Bakar al-Khatib al-Baghdadi adalah tokoh terakhir yang kami saksikan yang mempunyai pengetahuan, hafalan, dan ketelitian terhadap hadits Rasululloh sholallohu ‘alaihi wassalam. Ia sangat menguaasai masalah illat-illat hadits, sanad-sanadnya, shahih dan gharibnya dan segala yang berkaitan dengannya.”Adz-Dzahabi mengatakan,” al-Khatib adalah seorang imam yang tiada duanya, orang yang sangat alim, seorang mufti, al-Hafidzh, sang kritikus dan ahli hadits di zamannya.”Abu Sa’ad as-Sam’ani mengatakan,” Al-Khatib adalah seorang yang disegani, rendah hati, terpercaya, berusaha terus jujur, banyak hujjah, bagus tulisannya, banyak penelitiannya, sangat fasih dan menjadi pamungkas para al-Hafidz.”

  • Perjalanan mencari ilmu

Al-Khatib memulai belajarnya di usia yang masih belasan tahun. Umur dua puluh ia pergi ke Bashrah, umur dua puluh tiga pergi ke Naisabur, pergi ke Syam saat umurnya sudah tua. Ia berguru kepada ulama-ulama besar seperti kepada Abu Umar al-Hasyimi dalam bidang hadits, Ali al-Qasim asy-Syahid, dan ulama lainnya. Ia datang ke Damaskus dan bermukim di sana pada tahun 445 H dan mempelajari al-Bukhari atas bimbingan Syeikh Ali Karimah. Ia berguru ke berbagai ulama di daerah Bashrah, Dainur, Kufah dan Naisabur. Namun di daerah Naisabur ia hanya tinggal sebentar karena disakiti oleh pengikut madzhab Ahmad bin Hanbal di masjid jami al-Manshur.

Baca Artikel Lainnya!

  • Ibadah dan Kemuliaan

Abu al-Farj al-Isfarayini pernah mengatakan,” al-Khatib pernah haji bersama kami, setiap harinya ia menghatamkan al-Qur’an dengan bacaan yang tartil. Setelah menghatamkannya orang-orang berkumpul kepadanya, sementara ia masih dalam kendaraannya dan mereka berkata, ”Riwayatkanlah hadits kepada kami.” Lalu ia meriwayatkan hadits kepada mereka.” Abu Manshur Ali bin Al-Amin mengatakan, ”Al-Khatib menulis surat sepulangnya ia dari Syam, ”Sesungguhnya hartaku menjadi hak milik Baitul mal. Oleh karenannya izinkan aku untuk memberikannya kepada orang yang kau inginkan.” Permintaan izinnya dikabulkan dan ia memberikan hartanya itu kepada para ahli hadits.”

  • Kata Mutiara

Al-Khatib pernah berkata, ” Barangsiapa yang menyusun suatu karya, maka ia telah menjadikan akalnya di atas piring yang ditawarkan kepada orang lain.

  • Guru-guru dan murid-murid al-Khatib al-Baghdadi

Di antara guru-guru beliau adalah Abu Hasan bin Ash-Shalat al-Ahwazi, Abu Umar al-Muhdi, Abu al-Husain al-Matim, al-Husain bin al-Hasan al-Jawaliqi, Ibnu Razqawih, Abu Qasim Abdurrahmman bin Muhammad as-Siraj, al-Qadhi Abu Bakr al-Hiyari dan ulama semasa dengannya. Murid-muridnya, al-Baraqani, Abu Fadhl Khairun, al-Faqir an-nashr al-Maqdisi, Abu Abdillah al-Humaidi, Abdul Aziz al-Kattani, Abu Nasrh bin Makula. Kitab-kitab karya al-Khatib al-Baghdadi, at-Tarikh, Syaraf Ahl al-Hadits, al-Jami’, al-Kifayah, as-Sabiq wa al-Lahiq, al-Mutawaffiq wa Al-Muftariq, al-Mukammil fi al-Muhmal.

  • Meninggalnya al-Khatib al-Baghdadi

Beliau mengalami sakit pada pertengahan bulan Ramadhan tahun 463 H. Kondisi kesehatannya semakin parah pada awal Dzulhijjah sampai meninggal pada tanggal 7 Dzulhijjah. Ibnu Khairun mengatakan, ”Al-Khatib dimakamkan di Bab Harb. Ia bersodaqoh dua ratus dinar dan mewasiatkan agar pakaian-pakainnya disodaqohkan.

Wakaf Al-Qur’an untuk Pesantren, TPQ dan Masjid di Pelosok

error: Content is protected !!