IBNU ABDIL BARR

Ibnu Abdill Barr - www.takrimulquran.org

IBNU ABDIL BARR

Nama dan Kelahiran Beliau

Nama beliau adalah Yusuf bin Abdillah bin Muhammad bin Abdil Barr bin Ashim An-Namri Al-Andalusi Al-Qurthubi Al-Maliki, sang penyusun karya-karya besar. Ibnu Abdil Barr dilahirkan pada tahun 368 H. mengnai bulan dilahirkannya, para sejarawan masih berselisih, ada yang mengatakan ia dilahirkan pada bulan Rabi’ul Akhir dan ada juga yang mengatakan ia dilahirkan pada bulan Jumadal Ula. 

Keilmuan dan Sanjungan Para Ulama Terhadap Beliau

Al-Humaidi mengatakan, “Abu Umar bin Abdil Barr adalah seorang ahli fikih, al-Hafidz, ulama yang banyak meriwayatkan hadits, mengetahui macam-macam bacaan Al-Qur’an dan khilaf ulama, mengetahui ilmu hadits beserta para perawinya dan menguasai ilmu sejarah. Dalam bidang fikih, ia condong ke Madzhab asy-Syafi’i.” Abu Ali al-Ghassani mengatakan, “Di daerah kami tidak ada orang yang menguasai hadist seperti Qasim bin Muhammad dan Ahmad bin Khalid al-Habbab kecuali Ibnu Abdil Barr, ia tidak berada di bawah keduanya dan tidak pula tertinggal olehnya. Ia berasal dari daerah an-Namr bin Qasith, mencari ilmu dan terus bersama (mulazamah) dengan seorang ahli fikih, Abu Umar Ahmad bin Abdul Malik dan Abu al-Walid bin al-Fardi. Ia terus belajar ilmu hadits dan merasa tertarik dengannya sehingga mencapai hasil yang gemilang dalam bidang hadits dan melebihi orang-orang Andalusia sebelumnya. Di samping menguasai ilmu atsar dan ilmu fikih, ia juga menguasai ilmu nasab dan sejarah. Abu Abdillah bin Abi Al-Fath mengatakan, “Abu Umar bin Abdil Barr adalah manusia yang paling alim di Andalusia dalam bidang sunnah, atsar dan perkhilafan para ulama.”

Baca Artikel Lainnya!

Akidah dan Pengikutannya kepada Sunnah

Adz-Dzahabi mengatakan, “Ibnu Abdil Barr adalah seorang imam taat beragama, tsiqah, sangat teliti, sangat alim, sangat luas wawasannya dan sang pengikut sunnah Nabi shallAllohu ‘alaihi wasallam.” Adz-Dzahabi juga mengatakan, “Dalam masalah akidah, ia mengikuti madzhab salaf, tidak menceburkan diri dalam ilmu kalam. Jadi, memang ia mengikuti jejak-jejak guru-gurunya.” 

Kesungguhan Beliau dalam Mencari Ilmu dan Keluasan Ilmunya

Adz-Dzahabi mengatakan, “Ia mencari ilmu setelah tahun 390 H dan masih sempat berguru kepada ulama-ulama besar pada masa itu. Umurnya sangat panjang dan sanad yang ia punyai sangat banyak. Murid-murid banyak berdatangan kepadanya. Kegiatanya adalah mengumpulkan ilmu, menyusun karya, meneliti mana sanad yang tsiqah (terpercaya) dan mana sanad yang dhaif (lemah). Kitab-kitab karyanya sangat banyak dan keilmuanya telah diakui oleh para ulama pada masa itu. Abu Abdillah bin Abi al-Fath mengatakan, “Semula ia adalah pengikut madzhab Zhahiri dalam waktu yang lama. Kemudian ia kembali menggunakan qiyas tanpa bertaqlid kepada siapapun. Hanya saja ia seringkali cenderung mengikuti madzhab asy-syafi’i. Demikianlah yang dikatakan orang. Adapun yang masyhur dia adalah pengikut madzhab Maliki. Ibnu Khallikan mengatakan, “Ia meninggalkan kota Kordova dan mengelilingi kawasan barat kota Andalusia dalam beberapa waktu, kemudian pindah ke kawasan timur Andalusia. Di sini, ia bertempat di Daniah, Valencia dan Syatibah dalam waktu yang berbeda-beda. 

Kitab-Kitab Karyanya

Ibnu Khallikan megatakan, “Ibnu Abdil barr mengarang kitab-kitab yang berbobot tentang Al-Muwaththa’. Di antaranya adalah:

Kitab At-Tamhid lima fi Al;-Muwaththa’ min Al-Ma’ani wa Al-Asanid. Ini adalah kitab yang sebelumnya tidak ada seorang pun yang membuat karya seperti karya ini. Kitab ini berjumlah 70 juz. 

Kitab Al-Istidzkar li Madzahib Ulama’ Al-Amshar fi ma Tadhammanahu Al-Muwaththa’ min Ma’ani Ar-Ra’y wa Al-atsar. Di dalam kitab ini, ia menjabarkan Al-Muwaththa’ sesuai dengan susunan dan urutan bab-bab aslinya.” 

Al-Isti’ab, seputar nama-nama sahabat radhiallohu ‘anhum dalam kitab besar yang sangat bermanfaat.

Kitab Jami’ bayan Al-‘Ilm wa Fadhlihi wama Yanbaghi fi Riwayatih wa Hamlih, Ad-Durar fi Ikhtishar Al-Maghazi wa As-Siyar.

Al-Aql wa Al-‘Uqala’ wama Ja’a fi Aushafihim, sebuah kitab kecil yang membicarakan kabilah dan nasab-nasab orang Arab, dan kitab-kitabnya yang lain.”

Adz-Dzahabi mengatakan, “Abu Umar bin Abdil Barr mempunyai kitab : (1) Al-Kafi fi Madzhabi Malik, sebanyak 15 jilid. (2) Al-Ikhtifa’ fi Qira’ati Nafi’ wa Abi Amr. (3) At-Taqashshi fi Ikhtishar Al-Muwaththa’. (4) Al-Imba’ ‘an Qaba’il Ar-Ruwat. (5) Al-Intiqa’ li Madzahib Ats-Tsalatsah Al-Ulama’ Malik wa Abi hanifah wa Asy-Syafi’i dan lain-lain.

Wafat Beliau

Abu Dawud Al-Muqri mengatakan, “Abu Umar meninggal pada malam Jum’at, akhir bulan Rabi’ul Akhir tahun 463 H ia hidup selama 95 tahun lebih lima hari.” 

Wakaf Al-Qur’an untuk Pesantren, TPQ dan Masjid di Pelosok

You cannot copy content of this page