Menjaga Lisan, Rahasia Kehidupan Tenang Menurut Islam

Menjaga Lisan

Menjaga Lisan, Rahasia Kehidupan Tenang Menurut Islam

Dalam kehidupan sehari-hari, kita tak pernah lepas dari berbicara. Lisan adalah salah satu anugerah terbesar yang Allah berikan. Dengan lisan, kita bisa menyampaikan kebaikan, memberi semangat, bahkan menenangkan hati orang lain. Namun, di sisi lain, lisan juga bisa menjadi sumber masalah, luka, dan dosa jika tak dijaga.

Islam memandang lisan bukan sekadar alat bicara, tapi amanah yang kelak akan dimintai pertanggungjawaban. Rasulullah ﷺ bersabda:

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ، فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits ini sederhana, namun maknanya dalam. Kata-kata yang keluar dari mulut kita ibarat anak panah—sekali dilepaskan, tak akan bisa ditarik kembali.

Mengapa Menjaga Lisan Begitu Penting dalam Islam?

  1. Lisan Bisa Menjadi Jalan Surga atau Neraka
    Rasulullah ﷺ bersabda: وَهَلْ يَكُبُّ النَّاسَ فِي النَّارِ عَلَى وُجُوهِهِمْ إِلَّا حَصَائِدُ أَلْسِنَتِهِمْ
    “Bukankah manusia akan diseret ke neraka pada wajah-wajah mereka hanya karena hasil panen dari lisannya?”
    (HR. Tirmidzi)
  2. Kata-Kata Mempengaruhi Hati
    Ucapan yang baik bisa menenangkan hati, sedangkan ucapan buruk bisa menorehkan luka yang sulit dihapus. Menjaga lisan berarti menjaga hubungan baik dengan sesama.
  3. Ucapan Dicatat Malaikat
    Allah berfirman: مَّا يَلْفِظُ مِن قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ
    “Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan di dekatnya ada malaikat pengawas yang selalu hadir.”
    (QS. ق [Qaf]: 18)

Tips Menjaga Lisan dalam Kehidupan Sehari-Hari

  • Berpikir sebelum berbicara
    Tanyakan pada diri sendiri: “Apakah ucapan ini bermanfaat atau malah menyakiti?”
  • Perbanyak dzikir
    Lisan yang sibuk mengingat Allah akan lebih terjaga dari ucapan sia-sia.
  • Hindari ghibah dan fitnah
    Allah berfirman: وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ
    “Janganlah sebagian kalian menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kalian memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya.”
    (QS. الحجرات [Al-Hujurat]: 12)
  • Biasakan berkata baik
    Ucapkan kata yang menguatkan, mendoakan, atau memberi semangat.

Menjaga Lisan = Menjaga Kedamaian Hidup

Sering kali masalah besar berawal dari ucapan kecil. Perselisihan keluarga, retaknya persahabatan, hingga rusaknya hubungan kerja, semuanya bisa terjadi hanya karena satu kalimat yang tak dijaga.

Menjaga lisan berarti menjaga diri dari dosa, menjaga hati orang lain, dan menjaga kehormatan diri. Inilah salah satu kunci untuk hidup tenang dan damai.

Menjaga lisan bukan hanya soal sopan santun, tapi ibadah yang bernilai tinggi di sisi Allah. Setiap kata yang kita ucapkan akan dicatat oleh malaikat Raqib dan Atid, sebagaimana firman Allah:

مَّا يَلْفِظُ مِن قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ
(QS. Qaf: 18)

Maka, mari kita hiasi lisan dengan doa, dzikir, dan kata-kata yang menguatkan.

Karena, seperti pepatah Arab mengatakan:

لسانك حصانك، إن صُنته صانك، وإن خنته خانك
“Lisanmu adalah kudamu. Jika engkau menjaganya, ia akan menjagamu. Jika engkau mengkhianatinya, ia akan menjatuhkanmu.”

www.takrimulquran.org

You cannot copy content of this page