Sahabat Sejati dalam Islam, Adab Berteman yang Membawa Berkah
Di zaman serba cepat dan individualis ini, memiliki sahabat sejati terasa seperti anugerah langka. Islam sebagai agama yang sempurna, tidak hanya mengatur hubungan seorang hamba dengan Allah, tapi juga mengajarkan adab-adab berteman yang luhur. Persahabatan dalam Islam bukan sekadar hubungan sosial biasa, tapi bisa menjadi jalan menuju surga jika dijalani dengan benar.
Islam Memandang Persahabatan sebagai Ibadah
Rasulullah ﷺ bersabda:
“الْمَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ”
“Seseorang akan bersama orang yang dicintainya.”
(HR. Bukhari, no. 6170; Muslim, no. 2640)
Hadis ini menjadi kabar gembira bagi mereka yang menjalin persahabatan atas dasar cinta karena Allah. Maka penting bagi kita untuk memahami adab berteman dalam Islam agar persahabatan menjadi wasilah kebaikan, bukan sumber fitnah atau dosa.
7 Adab Berteman dalam Islam yang Harus Dijaga
1. Memilih Teman yang Saleh dan Bertakwa
Pilihlah teman yang bisa mengingatkanmu pada Allah dan kebaikan. Rasulullah ﷺ bersabda:
“الرَّجُلُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ، فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ”
“Seseorang itu tergantung agama temannya, maka perhatikanlah dengan siapa ia berteman.”
(HR. Abu Dawud, no. 4833, Hasan)Teman yang baik akan menarikmu ke surga, bukan menyeret ke arah maksiat.
2. Menjaga Akhlak dan Ucapan
Dalam berteman, jaga lisan agar tidak menyakiti. Jangan mengejek, memfitnah, atau menghina teman sendiri. Allah ﷻ berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّن قَوْمٍ…
“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain…”
(QS. Al-Hujurat: 11)
3. Saling Menasihati dalam Kebaikan
Teman sejati bukan yang membiarkan kita salah, tapi yang berani mengingatkan dengan cara yang baik.
“الدِّينُ النَّصِيحَةُ”
“Agama adalah nasihat.”
(HR. Muslim, no. 55)
4. Tidak Mengorek Aib Teman
Islam mengajarkan untuk menjaga aib sesama. Jangan jadikan pertemanan sebagai ajang untuk membuka cela orang lain.
“مَن سَتَرَ مُسلِمًا سَتَرَهُ اللهُ في الدُّنيا والآخرةِ”
“Barang siapa menutupi aib seorang Muslim, maka Allah akan menutup aibnya di dunia dan akhirat.”
(HR. Muslim, no. 2590)
5. Setia dalam Susah dan Senang
Teman sejati hadir bukan hanya saat senang, tapi juga ketika susah. Rasulullah ﷺ bersabda:
“مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ… كَجَسَدٍ وَاحِدٍ”
“Perumpamaan orang-orang beriman dalam kasih sayang mereka seperti satu tubuh…”
(HR.
6. Mendoakan Teman dalam Kebaikan
Salah satu adab yang mulia adalah mendoakan sahabat tanpa sepengetahuannya. Rasulullah ﷺ bersabda:
“دَعْوَةُ الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ لأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ مُسْتَجَابَةٌ”
“Doa seorang Muslim untuk saudaranya di belakangnya (tanpa sepengetahuan saudaranya) adalah mustajab.”
(HR. Muslim, no. 2733)
7. Saling Mencintai Karena Allah
Persahabatan karena Allah akan diberi naungan di hari kiamat. Dalam hadis Qudsi, Allah ﷻ berfirman:
“وَجَبَتْ مَحَبَّتِي لِلْمُتَحَابِّينَ فِيَّ”
“Telah wajib cinta-Ku bagi orang-orang yang saling mencintai karena Aku.”
(HR. Malik dalam Al-Muwatta’, Hasan)
Jadikan Persahabatan sebagai Jalan ke Surga
Persahabatan dalam Islam bukan sekadar hangout dan seru-seruan. Ia adalah amanah dan bentuk ibadah, jika niatnya benar dan adabnya dijaga.
Mari kita introspeksi:
Apakah teman-teman kita mendekatkan kita kepada Allah?
Apakah kita menjadi teman yang baik bagi orang lain?
Semoga kita semua dikumpulkan bersama sahabat-sahabat saleh di dunia dan di akhirat. Aamiin.