Sedekah berasal dari kata bahasa Arab yaitu shadaqoh yang berarti suatu pemberian yang diberikan oleh seorang muslim kepada orang lain secara spontan dan sukarela tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu dengan mengharapkan ridho Alloh Ta’ala .
Di dalam Alquran banyak sekali ayat yang menganjurkan kaum Muslimin untuk senantiasa memberikan sedekah. Di antara ayat yang dimaksud adalah firman Alloh Ta’ala
“Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka pahalanya itu untuk kamu sendiri, dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridaan Allah, dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup, sedangkan kamu sedikit pun tidak akan dirugikan.” [QS Al-Baqarah/2: 272]
Pada ayat di atas tertera kata “harta yang baik” dan “di jalan Alloh ”. Karena, sangat boleh jadi orang melakukan sedekah tetapi dengan harta yang tidak halal dan baik. Misalnya, membangun masjid dari hasil praktik korupsi, mendirikan pesantren dari hasil pelacuran,menyantuni anak yatim hasil dari suap menyuap dan sebagainya. Sehingga manfaat sedekah yang diberikanpun tidak memberi manfaat terlebih mendapatkan pahala dan ridho Alloh.
Harta tidak baik yang digunakan di jalan Alloh dan harta baik yang digunakan di jalan setan, keduanya tidak bernilai sedekah di mata Alloh . Sedekah harus memenuhi dua kriteria, sebagaimana ditegaskan dalam ayat di atas, yaitu harta baik yang disalurkan di jalan Allah. Itulah harta yang tidak sia-sia, karena Alloh akan memberikan ganti dengan berlipat ganda. Alloh pasti akan menepati janji-Nya sehingga kewajiban orang yang beriman adalah meyakininya dengan segenap hati bahwa janji itu benar adanya. Alloh berfirman :
siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, Maka Allah akan melipat-gandakan (balasan) pinjaman itu untuknya, dan Dia akan memperoleh pahala yang banyak. (Q.S. 57:11)
hadist tentang sedekah
Rasululloh SAW sendiri pernah menginformasikan bahwa bagi orang yang bersedekah akan medapatkan keutamaan sedekah berupa doa kebaikan dari malaikat. Rosul SAW bersabda
“Tiada sehari pun sekalian hamba memasuki suatu pagi, kecuali ada dua malaikat yang turun. Salah satu dari keduanya berkata “ Ya Alloh berikanlah ganti kepada orang yang menginfakkan hartanya’ Sementara yang lain berkata ‘Ya Alloh berikanlah kebinasaan kepada orang yang menahan hartanya,” (HR. Bukhori dan Muslim).
Mengelola dan mengatur harta memang bukan perkara mudah. Harta kerap bisa mendatangkan keberuntungan bila kita mampu mengelolanya dengan baik, tetapi jika salah dalam menggunakannya, harta justru akan menggelincirkan kita pada kesengsaraan. Oleh karena itu, Islam memberikan panduan lengkap bagaimana cara mengelola harta agar keberadaanya mendatangkan keberuntungan, bukan kesengsaraan. Salah satunya adalah lewat ajaran sedekah. Harta yang disedekahkan, itulah harta yang sebenarnya, karena akan kekal sampai di alam akhirat. Yang saat ini berada di tangan tidak lain akan menjadi milik ahli waris atau bahkan akan jadi milik orang lain.
Dalam sebuah riwayat, Rasulullah pernah bertanya, “Siapakah di antara kamu yang lebih menyukai harta ahli warisnya daripada hartanya sendiri?” Serentak para sahabat menjawab, “Ya Rasulullah, tiada seorang pun dari kami, melainkan hartanya adalah lebih dicintainya.” Beliau kemudian bersabda, “Sungguh harta sendiri ialah apa yang telah terdahulu digunakannya, sedangkan harta ahli warisnya adalah segala yang ditinggalkannya ( setelah mati)” (HR Bukhori dan Muslim)
rezeki adalah segala pemberian Alloh untuk memelihara kehidupan. Dalam hidup ini ada dua jenis rezeki yang diberika Alloh kepada manusia., yaitu rezeki yang bersifat hasil usaha dan rezeki yang bersifat pemberian mutlak dari Alloh yang datangnya di luar prediksi manusia, kadang malah tidak memerlukan jerih payah. Karena rezeki yang sifatnya hadiahi merupakan wujud sifat Rahim Alloh Ta’ala , maka orang yang gemar melakukan sedekah sangat berpeluang mendapatkan keajaiban sedekah yaitu rezeki jenis kedua ini. Alloh melukiskannya dalam Alquran.
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui. (QS. 2:261)