SUFYAN BIN UYAINAH
- Nama, Nasab dan Kelahiran
Namanya Sufyan bin Uyainah bin Abu Imran, Maimun al-Hailali, Abu Muhammad al-Kufi, maula Muhammad bin Muzahim, saudara adh-Dhahhak bin Muzahim.Muhammad bin Umar, dia mengatakan, Sufyan bin Uyainah mengabarkan kepadaku bahwa dia dilahirkan pada 107 H.
- Keilmuaan
Harmalah bin Yahya mengatakan, Aku mendengar asy-Syafi’i mengatakan, “Aku tidak pernah melihat seorang manusia pun yang memiliki alat ilmu sebagaimana yang dimiliki Sufyan bin Uyainah. Aku tidak pernah melihat seorang pun yang lebih memadai untuk berfatwa daripada dia. Asy-Syafi’i mengatakan, “Aku mendapati semua hadits hukum terdapat pada Sufyan bin Uyainah kecuali enam hadits. Dan aku juga mendapati semuanya pada Malik kecuali 30 hadits.” Ibnu Wahb mengatakan, “Aku tidak pernah mengetahui seorang pun yang lebih tahu tentang tafsir daripada Ibnu Uyainah.”
- Kesemangatan, Ibadah dan Menuntut Ilmu
Adz-Dzahabi mengatakan, “Dia mencari hadits saat masih belia, bahkan masih anak-anak. Dia menemui para tokoh, mengambil ilmu yang sangat banyak dari mereka, mengukuhkan, membaguskan, dan menyusunnya. Dia diberi umur panjang, dan orang-orang berdesakan kepadanya. Tingginya ilmu sanad berpuncak kepadanya, orang-orang berdatangan kepadanya dari berbagai negeri, dan cucu-cucu bertemu dengan kakek-kakek (untuk belajar).
- Akhlaknya
Dari Harmalah bin Yahya, dia mengatakan, Sufyan memegang tanganku dan menegakkanku di sebuah sudut, lalu dia mengeluarkan roti gandum dari sakunya seraya mengatakan kepadaku, “Biarlah wahai Harmalah, apa yang dikatakan orang-orang, inilah makananku sejak 60 tahuh. Ahmad bin Abu al Hawari mengatakan, Aku berkata kepada Sufyan, “Apakah zuhud di dunia itu? “Dia menjawab, “Jika diberi nikmat, dia bersyukur, dan jika diuji dengan suatu ujian, dia bersabar. Itulah zuhud.”
- Nasihat dan Kata-kata mutiara
Sufyan mengatakan, ‘Orang yang alim bukanlah orang yang mengetahui kebaikan dan keburukan. Orang alim itu hanyalah orang yang mengetahui kebaikan lalu mengikutinya, dan mengetahui keburukan lalu menjauhinya. Dari Sayyid bin Dawud, dari Ibnu Uyainah, dia mengatakan, “Barangsiapa kemaksiatannya terletak pada syahwat, maka taubat bisa diharapkan darinya. Sebab Adam alaihissalam bermaksiat karena keinginan syahwat, lalu dosanya diampuni. Sementara jika kemaksiatannya terletak pada kibr (kesombongan), maka aku khawatir dia sebagai orang yang dilaknat. Iblis bermaksiat karena kesombongan, maka dia dilaknat. Sufyan bin Uyainah mengatakan, “Orang yang berakal apabila tidak dapat memetik manfaat dari sedikit pelajaran, maka banyaknya pelajaran hanya akan semakin menambah keburukannya.”
- Wafat
Dari al-Hasan bin Imran bin Uyainah bin Abu Imran bin Akhi (saudara) Sufyan, dia mengatakan, Aku berhaji bersama pamanku, Sufyan pada akhir haji yang dilakkukannya pada 197 H. Ketika kami berada di Jam (Muzdalifah), dan dia telah selesai shalat, maka dia tidur di atas tempat tidurnya. Kemudian dia mengatakan, “Aku telah menempati tempat ini selama 70 tahun, dan aku ucapkan setiap tahun, ‘Ya Alloh, janganlah Engkau jadikan akhir masaku di tempat ini. Sungguh aku telah malu kepada Alloh karena sedemikian banyaknya aku memohon hal itu kepadaNya’.” Kemudian dia kembali, lalu meninggal di tahun itu pada hari Sabtu, awal Rajab, 198 H, dan dimakamkan di al-Hajun. Semoga Alloh merahmatinya dengan rahmat yang luas, dan menempatkannya di surga-Nya yang luas.